Selasa, 29 November 2011

Pembangunan Makam Gus Dur


Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Agung Laksono, menandai dimulainya pembangunan kawasan makam Gus Dur yang terletak di lingkungan Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, Ahad (20/8). Pembangunan kawasan wisata religi yang dilengkapi dengan Plaza Sera Museum ini ditargetkan selesai dalam kurun waktu 2 tahun.

“Tidak ada target-target tertentu. Pembangunan ini wujud pengahargaan negara terhadap mantan presidennya,”ujarnya usai melakukan ziarah dan tabur bunga dimakam Gus Dur, KH Hasyim Asy’ari serta makam KH Wahid Hasyim. Seraya mengatakan pembangunan ini akan diselesaikan dalam kurun waktu dua tahun, karena multi years.

Sebelum berziarah, Menko Kesra, menandai dimulainya pembangunan kawasan Makam Prersiden RI ke 4 KH Abdurrahman Wahid yang sempat tertunda beberapa bulan ini dengan peletakan batu pertama. Kemudian disusul Pengasuh PP Tebuireng KH Sholahudin Wahid dan putri Gus Dur, Yenny Wahid.

Putri Gus Dur, Yenny Wahid yang turut hadir dalam peletakan batu pertama pembangunan kawasan makam Gus Dur mengatakan kehadirannya juga dalam rangka memastikan bahwa makam Gus Dur tidak akan di otak atik, dibiarkan tetap sebagaimana adanya. “Itu adalah permintaan dan domain keluarga, kita tidak akan mengijinkan di otak atik,” ujarnya.

Terkait masalah penataan kawasan Gus Dur yang begitu megah, Yenny menambahkan, pihaknya tidak tahu banyak terkait konsep penataan pembangunan kawasan makam ayahnya. Meski menyetujui adanya penataan kawasan makam Gus Dur yang megah. Namun pihaknya berharap pembangunan megah ini jangan sampai merubah kesederhanaan yang ada pada sosok Gus Dur.”Karena sudah menjadi pribadi Gus Dur mudah bertemu dan merakyat,” imbuhnya.

Pembangunan kawasan makam Gus Dur yang diperkirakan menelan anggaran sekitar Rp 200 miliar APBN, APBD Propinsi dan Daerah itu akan dibangun diantaranya adalah, lokasi parkir kendaraan roda dua, roda empat dan bus peziarah, Monumen At Tauhid, dan pusat informasi.

Untuk menambah kenyamanan, kawasan wisata religi ini juga akan dilengkapi dengan plaza serta museum, areal bermain anak/play ground, areal pedagang kaki lima (PKL) serta toilet umum dan bangunan utilitas.

”Kini tahab pengurukan, lahan seluas 4,6 hektar yang telah dibebaskan Pemda setempat,” ujar Agus Indiarto Kepala Bidang Tata Bangunan PU Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jatim.

0 komentar:

Posting Komentar

Pilih Warna Kesukaan Anda

Lirboyo Kaifa Hal

Ikuti Ane Dong