HAL-HAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN SAKARATUL MAUT
Orang yang sakit parah (muhtadhor) sunnah seluruh tubuhnya dihadapkan ke kiblat dengan cara lambungnya yang kanan dimiringkan, jika tidak bisa maka dengan lambung kiri. Bila tidak bisa juga maka dengan berbaring (mlumah) sambil kepalanya ditopang dengan sejenis bantal agar bisa menghadap kiblat.
Sunnah dibacakan surat Yasin dengan keras dan surat Al-ra’du dengan pelan-pelan, jika keduanya mungkin dibaca. Jika hanya mungkin membaca salah satunya, maka lebih utama dibacakan surat Yasin bagi muhtadhor yang masih punya kesadaran untuk mengingatkan adanya bangkit dari kubur. Jika muhtadhor sudah tidak mempunyai perasaan/daya ingat karena parahnya maka lebih utama dibacakan surat Al-Ra’du untuk memudahkan keluarnya ruh. (Nihayah Al-Zain 147).
Disunahkan juga mentalqin (mengajarkan/membantu pengucapan) kalimat ”la ilaha illa Allah”. Sebab barang siapa yang akhir hayatnya mengucapkan kalimat ”la ilaha illa Allah”, ia akan masuk surga. Sesuai dengan hadits Nabi:
من كان اخر كلامه لااله الا الله دخل الجنة
Pentalqinan cukup dilakukan satu kali, jika setelah ditalkin muhtadhor tidak berbicara tentang masalah duniawi. Tapi jika setelah ditalkin muhtadhor berbicara tentang masalah duniawi maka sunnah di talkin lagi.
Orang yang mentalqin disunahkan selain ahli waris, bukan musuhnya, bukan orang yang hasud (iri kepadanya) untuk menghindari dugaan bahwa mereka itu mengharapkan kematian muhtadhor. (Nihayah Al-Zain 147)
Jika yang ada hanya ahli waris saja maka yang mentalqin adalah orang-orang yang lebih memiliki belas kasihan. (Qulyubi Juz I 321).
Disunahkan juga memberi minum, lebih-lebih ketika muhtadhor meminta minum. Sebab waktu itu syetan menawarkan minuman yang akan ditukarkan dengan keimanan. Nabi SAW. Bersabda:
لن يخرج احدكم كم الدنيا حتى يعلم اين مصيره وحتى ير مقعده من الجنة او النار
”tidak akan mati seseorang sebelum mengetahui tempat kembalinya; surga atau neraka”.
Biasanya mayit yang baik saat akan meninggal mempunyai tanda tanda antara lain:
1. Keningnya berkeringat
2. Keluar air mata
3. Janur hidungnya mengembang
4. Wajahnya ceria dll
Sedang tanda-tanda mayit yang jelek antara lain:
1. Kelihatan sangat sedih dan takut, ingin hidup lebih lama sehingga ruhnya sulit keluar.
2. Wajahnya murung, suram, kedua sudut bibirnya berbusa.
Tanda-tanda ini bisa kelihatan semua bisa juga hanya satu atau dua yang kelihatan. Semua tergantung amalnya didunia. (Nihayah Al-Zain 147).
Apabila ada tanda-tanda yang baik maka sunah diceritakan kecuali bagi mayit yang ahli bid’ah, maka tidak sunah di ceritakan tapi harus dirahasiakan agar perilaku jeleknya tidak diikuti orang lain.
Bila ada tanda-tanda yang buruk, maka wajib dirahasiakan, kecuali bagi ahli bid’ah, sebaiknya diceritakan agar orang lain tidak mengikuti jejaknya (Al-Bajuri I/246).
Bila muhtadlor sudah meninggal, sunah matanya dipejamkan serta membaca :
بسم الله وعلى ملة رسول الله صلى الله عليه وسلم اللهم اغفر له وارحمه وارفع درجته في المهديين واخلفه في عاقبه الغابرين, واغفر لنا وله يا رب العالمين, وافتح له في قبره ونور له فيه. إهـ نهاية الزين 148
Sunah kedua rahangnya hingga kepala bagian atas diikat dengan kain yang lebar agar mulutnya dapat tertutup. Pakaian yang dipakai mayit dilepas pelan-pelan, lalu mayit ditutupi kain yang ringan yang kedua ujungnya diselipkan di bawah kepala dan kedua telapak kaki agar tidak terbuka. Sunah mayit dihadapkan ke kiblat dengan cara dimiringkan lambungnya yang kanan, kakinya berada di arah selatan. Bila dengan lambung kanan tidak bisa, maka dengan lambung kiri dengan kaki di sebelah utara. Jika masih tidak bisa, maka dengan terlentang. Setelah dimandikan hendaknya mayit segera disholati dan semua hutangnya dilunasi. Kalau tidak mampu hendaknya ahli waris minta akad hiwalah dengan para ghurama’ul mayit (para kreditur mayit) untuk menghormati mayit dan segera membebaskan tanggungan mayit.
HAL-HAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN SAKARATUL MAUT
0 komentar:
Posting Komentar