3 TOKOH LIRBOYO

Belahan Jiwa tempat kami mengadu, harapan selalu pengakuanmu kami sebagai santrimu, tanpa itu kami tiada arti di dunia dan di akhirat nanti.

3 ALIYAH KELAS A-1

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

3 ALIYAH KELAS A-1

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

3 ALIYAH KELAS A2

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

3 ALLIYAH KELAS A3

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Selasa, 30 Oktober 2012

HAL2 YANG BERHUBUNGAN DGN SAKARATUL MAUT

HAL-HAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN SAKARATUL MAUT

Orang yang sakit parah (muhtadhor) sunnah seluruh tubuhnya dihadapkan ke kiblat dengan cara lambungnya yang kanan dimiringkan, jika tidak bisa maka dengan lambung kiri. Bila tidak bisa juga maka dengan berbaring (mlumah) sambil kepalanya ditopang dengan sejenis bantal agar bisa menghadap kiblat.

Sunnah dibacakan surat Yasin dengan keras dan surat Al-ra’du dengan pelan-pelan, jika keduanya mungkin dibaca. Jika hanya mungkin membaca salah satunya, maka lebih utama dibacakan surat Yasin bagi muhtadhor yang masih punya kesadaran untuk mengingatkan adanya bangkit dari kubur. Jika muhtadhor sudah tidak mempunyai perasaan/daya ingat karena parahnya maka lebih utama dibacakan surat Al-Ra’du untuk memudahkan keluarnya ruh. (Nihayah Al-Zain 147).

Disunahkan juga mentalqin (mengajarkan/membantu pengucapan) kalimat ”la ilaha illa Allah”. Sebab barang siapa yang akhir hayatnya mengucapkan kalimat ”la ilaha illa Allah”, ia akan masuk surga. Sesuai dengan hadits Nabi:

من كان اخر كلامه لااله الا الله دخل الجنة
Pentalqinan cukup dilakukan satu kali, jika setelah ditalkin muhtadhor tidak berbicara tentang masalah duniawi. Tapi jika setelah ditalkin muhtadhor berbicara tentang masalah duniawi maka sunnah di talkin lagi.

Orang yang mentalqin disunahkan selain ahli waris, bukan musuhnya, bukan orang yang hasud (iri kepadanya) untuk menghindari dugaan bahwa mereka itu mengharapkan kematian muhtadhor. (Nihayah Al-Zain 147)

Jika yang ada hanya ahli waris saja maka yang mentalqin adalah orang-orang yang lebih memiliki belas kasihan. (Qulyubi Juz I 321).

Disunahkan juga memberi minum, lebih-lebih ketika muhtadhor meminta minum. Sebab waktu itu syetan menawarkan minuman yang akan ditukarkan dengan keimanan. Nabi SAW. Bersabda:

لن يخرج احدكم كم الدنيا حتى يعلم اين مصيره وحتى ير مقعده من الجنة او النار
”tidak akan mati seseorang sebelum mengetahui tempat kembalinya; surga atau neraka”.

Biasanya mayit yang baik saat akan meninggal mempunyai tanda tanda antara lain:
1.    Keningnya berkeringat
2.    Keluar air mata
3.    Janur hidungnya mengembang
4.    Wajahnya ceria dll

Sedang tanda-tanda mayit yang jelek antara lain: 
1. Kelihatan sangat sedih dan takut, ingin hidup lebih lama sehingga ruhnya sulit keluar. 
2. Wajahnya murung, suram, kedua sudut bibirnya berbusa.

Tanda-tanda ini bisa kelihatan semua bisa juga hanya satu atau dua yang kelihatan. Semua tergantung amalnya didunia. (Nihayah Al-Zain 147).

Apabila ada tanda-tanda yang baik maka sunah diceritakan  kecuali bagi mayit yang ahli bid’ah, maka tidak sunah di ceritakan tapi harus dirahasiakan agar perilaku jeleknya tidak diikuti orang lain.
Bila ada tanda-tanda yang buruk, maka wajib dirahasiakan, kecuali bagi ahli bid’ah, sebaiknya diceritakan agar orang lain tidak mengikuti jejaknya (Al-Bajuri I/246).

Bila muhtadlor sudah meninggal, sunah matanya dipejamkan serta membaca :

بسم الله وعلى ملة رسول الله صلى الله عليه وسلم اللهم اغفر له وارحمه وارفع درجته في المهديين واخلفه في عاقبه الغابرين, واغفر لنا وله يا رب العالمين, وافتح له في قبره ونور له فيه. إهـ نهاية الزين 148
Sunah kedua rahangnya hingga kepala bagian atas diikat dengan kain yang lebar agar mulutnya dapat tertutup. Pakaian yang dipakai mayit dilepas pelan-pelan, lalu mayit ditutupi kain yang ringan yang kedua ujungnya diselipkan di bawah kepala dan kedua telapak kaki agar tidak terbuka. Sunah mayit dihadapkan ke kiblat dengan cara dimiringkan lambungnya yang kanan, kakinya berada di arah selatan. Bila dengan lambung kanan tidak bisa, maka dengan lambung kiri dengan kaki di sebelah utara. Jika masih tidak bisa, maka dengan terlentang. Setelah dimandikan hendaknya mayit segera disholati dan semua hutangnya dilunasi. Kalau tidak mampu hendaknya ahli waris minta akad hiwalah dengan para ghurama’ul mayit (para kreditur mayit) untuk menghormati mayit dan segera membebaskan tanggungan mayit.

HAL-HAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN SAKARATUL MAUT

Kamis, 25 Oktober 2012

Hutbah Idul Adha


السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
اَللهُ أَكْبَرُ-  اَللهُ أَكْبَرُ-  اَللهُ أَكْبَرُ-  اَللهُ أَكْبَرُ-  اَللهُ أَكْبَرُ-  اَللهُ أَكْبَرُ-  اَللهُ أَكْبَرُ-   اَللهُ أَكْبَرُ-  اَللهُ أَكْبَرُ-  اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا لَاإِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَعَبْدَهْ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ لَاإِلَهَ إِلَّا اللهُ وَلَانَعْبُدُ اِلاَّ اِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ,  اَلَّلهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَصْحَابِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْصَارِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَزْوَاجِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى ذُرِّيِّةِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى بَسَطَ لِعِبَادِهِ مَوَاعِدَ اِحْسَانِهِ وَاِنْعَامِهِ وَاَعَادَ عَلَيْنَا فِى هَذِهِ الْايَامِ عَوَائِدَ بِرِّهِ وَاِكْرَامِهِ, اَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى عَلَى جَزِيْلِ اِفْضَالِهِ وَاِمْدَادِهِ, وَاَشْكُرُهُ عَلَى كَمَالِ جُوْدِهِ وَحُسْنِ وِدَادِهِ بِعِبَادِهِ
 أَشْهَدُ أَنْ لَااِلَهَ اِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ فِى مُلْكِهِ وَبِلاَدِهِ, وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اَشْرَفُ عِبَادِهِ وَزُهَادِهِ  وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ عِبَادِهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ الطَّاهِرِيْنَ مِنْ بَعْدِهِ .
                                                                                           : أَمَّا بَعْدُ   
فَيَا اَيُّهَا حَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ… أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَاللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَبَادِرُوا رَحِمَكُمُ الله بِإِحْيَاءِ سُنَةِ اَبِيْكُمْ اِبْرَاهِيْمَ عَلَيْهِ السَّلَامُ بِمَاتُرِيْقُوْنَهُ مِنَ الدِّمَاءِ فِى هَذَاالْيَوْمِ الْعَظِيْمِ . اَللهُ أَكْبَرُ- اَللهُ أَكْبَرُ-  اَللهُ أَكْبَرُوَلِلَّهِ الْحَمْدُ
Hadirin sidang Idul Adha yang berbahagia
Syukur  Alhamulillah di pagi hari yang penuh rahmat dan ampunan Allah SWT, kita dipertemukan di dalam tempat yang suci dan mulia untuk memenuhi panggilanNya yang terangkai indah didalam untaian sholat Idul Adha. Sholawat serta salam tak lupa kami haturkan keharibaan baginda nabi Besar Muhammad Saw yang diutus ke muka bumi ini sebagai rahmatan lil’alamin.


Hadirin para tamu Allah SWT yang berbahagia
Di tempat yang mulia ini pula kami tidak bosan-bosannya berwasiat khususnya untuk diri kami sendiri dan para jama’ah pada umumnya, marilah kita tingkat kualitas iman dan taqwa kita kepada Allah SWT dengan menjalankan segala yang diperintahkan dan menjauhi segala larangNya agar kita selamat di dunia dan di akhirat.

Hadirin sidang Idul Adha yang berbahagia
Semenjak tadi malam telah berkumandang takbir, tahmid dan tahlil di seluruh pelosok nusantara di surau-surau dan di masjid-masjid. Dengan suara takbir “اَللهُ أَكْبَرُ kita tanamkan keyakinan tentang kebesaran Allah SWT. Sesungguhnya hanya Allah SWT yang Maha Besar sedangkan selainNya adalah sangat kecil dan fana. Bila kita merasa bangga dan merasa jaya karena memiliki banyak harta, merasa kuat karena berpangkat dan merasa maju karena berilmu, namun ingatlah bahwa semua itu ada batas dan waktu yang telah ditentukan Allah SWT hanya Dialah Allah Yang Maha Besar dan Kekal Abadi selama-lamanya.

Hadirin sidang Idul Adha yang berbahagia
Keyakinan yang kokoh akan kebesaran Allah SWT nampak jelas di dalam diri Baginda Nabiyullah Ibrahim AS dan Beliau buktikan dengan menumbangkan berhala-berhala sebagai simbol kekufuran di zaman itu tanpa kenal rasa takut terhadap tirani Raja Namrudz kala itu. Ujian demi ujian beliau lalui dengan penuh kesabaran dan ketabahan hingga beliau mampu menyempurnakannya sebagaimana firman Allah SWT di dalam QS. Al Baqoroh ayat 124
وَاِذِ ابْتَلَا اِبْرَاهِيْمَ رَبُّهُ بِكَلِمَاتٍ فَاَتَمَّهُنَّ, قَالَ اِنِّيْ جَاعِلُكَ لِلنَّاسِ اِمَامًا, قَالَ وَمِنْ ذُرِّيَّتِيْ, قَالَ لَايَنَالُ عَهْدِي الظَّالِمِيْنَ.
Artinya:”Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya”. Allah berfirman :”Sesungguhnya aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia”.  Ibrahim berkata:”(Dan saya mohon juga) dari keturunanku. Allah berfirman:”JanjiKu (ini) tidak mengenai orang-orang yang zalim”.   
Betapa tinggi derajad yang diberikan Allah SWT kepada Beliau Baginda Nabiyullah Ibrahim As, setelah mampu melewati segala macam cobaan  dan ujian diantaranya membangun Ka’bah, membersihkan Ka’bah dari kemusyrikan, mengorbankan anaknya Ismail, menghadapi Raja Namrudz dan lain-lain. Sehingga Allah SWT banyak mengabadikannya di dalam ritualitas keagamaan yang sakral dalam bentuk ibadah Haji dan qurban.   
  
Hadirin para tamu Allah SWT yang berbahagia
Ibadah Haji merupakan kuwajiban bagi setiap muslim yang mampu dan telah mencukupi syarat-syaratnya. Hal ini ditegaskan Allah SWT di dalam QS. Ali Imran ayat 97:
وَلِلهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ اِلَيْهِ سَبِيْلًا وَمَنْ كَفَرَ فَاِنَّ اللهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِيْنَ.
Artinya : “Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah SWT, yaitu bagi orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barang siapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.” (QS: Ali Imron ayat 97).
Bagi yang telah menjalankannya tidak ada balasan yang pantas baginya kecuali surga yang penuh dengan keni’matan-keni’matan. Sebagaimana yang telah ditegaskan oleh Baginda Nabi Besar Muhammad Saw.
وَعَنْهُ اَنَّ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اَلْعُمْرَةُ اِلَى الْعُمْرَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُمَا, وَالْحَجُّ الْمَبْرُوْرُ  لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ الَّا الْجَنَّةَ. (متفق عليه)
Artinya: “Dari Abi Hurairah ra, sesungguhnya Rosululloh Saw bersabda satu umroh ke satu umroh yang lain dapat melebur (dosa-dosa) diantara keduanya, dan haji yang mabrur  tidak ada balasan (yang pantas) baginya kecuali (masuk) surga”. (HR: Muttafaqun ‘alaihi).
Didalam hadits yang lain Nabi Muhammad Saw menggambarkan seorang yang telah selesai menjalankan rukun islam yang ke  lima itu dengan baik tanpa tercampur  dengan kema’siatan dan tidak berkata kotor maka bagaikan ia baru di lahirkan dari sang ibu.
وَعَنْهُ قَالَ سَمِعْتُ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ مَنْ حَجَّ فَلَمْ رَفَثَ وَلَمْ يَفْسُقْ رَجَعَ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ اُمُّهُ (متفق عليه).
Artinya: “Dari Abi Hurairah ra berkata,”Saya mendengar Rosululloh Saw bersabda barang siapa pergi haji maka kemudian ia tidak bertutur kata yang kotor  dan tidak berbuat fasiq (dosa) maka ia pulang seperti baru di lahirkan oleh ibunya. (HR: Muttafaqun ‘alaihi).

Hadirin sidang Idul Adha yang berbahagia
Begitu juga Allah SWT memberikan peringatan yang tegas bagi mereka yang membangkang, tidak mengindahkan perintah tersebut melalui hadits Nabi besar Muhammad Saw:
وَرُوِيَ عَنْ عَلِي اَنَّ النَّبْيَّ صَلَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ فِي خُطْبَةِ لَهُ: اَيُّهَا النَّاسُ اِنَّ اللهَ فَرَضَ الْحَجَّ عَلَى مَنْ اسْتَطَاعَ اِلَيْهِ سَبِيْلًا, وَمَنْ لَمْ  يَفْعَلْ فَلْيَمُتْ عَلَى حَالٍ شَاءَ يَهُوْدِيًّا اَوْ نَصْرَانِيًّا اَوْ مَجُوْسِيًّا.
Artinya: “Dan di riwayatkan dari sayidina Aly Karromallohu wajhah, sesungguhnya Nabi Muhammad Saw di saat khutbah: “Wahai manusia sesungguhnya Allah mewajibkan haji atas orang-orang  yang mampu menunaikan perjalanannyadan barang siapa tidak menjalankan maka sebaiknya ia mati atas keadaan apapun yang ia kehendaki, menjadi golongan Yahudi, Nasroni atau Majusi”.    
Ada nilai edukasi yang baik didalam pelaksanaan haji secara konferhensif dan dapat kita amalkan sehari-sehari, sebagaimana di jelaskan di dalam kitab jawahirul bukhori (جواهر البخاري):
1- تَعويد المسلمين الانتقال من جهة الى اخرى ليتمرَّنوا على تحمل المشاق الخ
Agar orang-orang muslim terbiasa berpindah-pindah dari satu daerah/keadaan ke daerah/keadaan yang lebih baik agar terbiasa pula memikul tanggung jawab yang besar dan selalu mendahulukan fikiran serta niat yang baik dalam menyelesaikan persoalan. Hal ini sejalan dengan firman Allah SWT QS. Ar Ra’d ayat 11:


اِنَّ اللهَ لَايُغَيِّرُ مَابِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْ
Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”.
 تهذيب النفوس  -2
Mendidik hati agar selalu mensucikan dan menyempurnakan haji, karena dihadapan Allah kita sama baik yang kaya atau yang miskin hanya taqwa yang dapat membedakan kita. Sebagaimana hadits yang kami sebutkan diatas.
 تعارُفُ الناسِ وتعاوُنُهُمْ لِيعملوا على ما فيه صلاحُهم فِي الدُنْيَا وَالْاَخِرَةِ. -3
Saling mengenal dan tolong menolong (dalam kebaikan) agar dapat beramal untuk kebaikannya di dunia dan akherat. Sebagaimana telah diperintahkan Allah SWT:
 وَتَعَاوَنُوْا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلَا تَعَاوَنُوْا عَلَى الاِثْمِ وَالْعُدْوَانِ, وَالتَّقُوااللهَ اِنَّ اللهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ.
Artinya: “Dan tolong menolonglah kamu semua dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu semua kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.”
 تعويد  الانسان الاخلاصَ فِي الْعمل الخ-4
Membiasakan ihlas  dalam beramal, karena para jama’ah haji itu  datang dari tempat yang jauh, meninggalkan keluarga, harta bendanya dan mengeluarkan ongkos haji yang tidak sedikit jumlahnya dan lain-lain yang kesemuanya mereka lakukan hanya untuk memenuhi panggilan Allah SWT semata.

 Hadirin para tamu Allah SWT yang berbahagia
 Demikianlah yang dapat kami sampaikan mudah-mudahan ada guna dan manfaatnya.
اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ – لَنْ يَنَالُ اللهَ لُحُوْمُهَا وَلَادِمَآؤُهَا وَلَكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَى مِنْكُمْ كَذَلِكَ سَخَّرَهَا لَكُمْ لِتُكَبِّرُوا اللهَ عَلَى مَا هَداَكُمْ وَبَشِّرِ اْلمُحْسِنِيْنَ
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَاالسَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أقُوْلُ قَوْلِي هَذا وَأسْتَغْفِرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ


KHUTBAH KEDUA

اللهُ اَكْبَرْ –  اَللهُ أَكْبَرُ-  اَللهُ أَكْبَرُ-  اَللهُ أَكْبَرُ-  اَللهُ أَكْبَرُ-  اَللهُ أَكْبَرُ-  اَللهُ أَكْبَر.اللهُ اَكْبَرْ كبيرا وَاْلحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ الله بُكْرَةً وَ أَصْيْلاً لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ وَللهِ اْلحَمْدُ. اْلحَمْدُ للهِ الَّذِي جَعَلَ اْلأَعْيَادَ بِالْاَفْرَحِ وَالدُّرُوْرِ, وَضَاعَفَ لِلْمُتَّقِيْنَ جَزِيلَ اْلأُجُوْرِ, وَكَمَّلَ الضِّيَافَةَ فِيْ يَوْمِ اْلعِيْدِ لِعُمُوْمِ اْلمُؤْمِنِيْنَ بِسَعْيِهِمُ اْلمَشْكُوْرِ. وَاَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ العَفْوُالْغَفُوْرُ, وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ نَالَ مِنْ رَبِّهِ مَالَمْ يَنَلْهُ مَالِكٌ مُقَرَّبٌ وَلاَرَسُوْلٌ مُطَهَّرٌ مَبْرُوْرٌ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍالنَبِيِ الْأُمِيِ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ الَّذِيْنَ كَانُوْا يَرْجُوْنَ تِجَارَةً لَنْ تَبُوْرَ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا. اَمَّا بَعْدُ

فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ, وَاعْلَمُوْا ياَاِخْوَانِيْ رَحِمَ كُمُ اللهُ اِنَّ يَوْمَكُمْ هَذَا يَوْمٌ عَظِيْمٌ يَتَجَلىَ اللهُ فِيْهِ عَلَى عِبَادِهِ مِنْ كُلِّ مُقِيْمٍ وَمُسَافِرٍ فَيُبَاهِيْ لَكُمْ مَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ اِبْرَاهِيْمَ وَبَرِكْ عَلَى سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ كَمَا بَرَكْتَ عَلَى سَيِّدِناَ اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ اِبْرَاهِيْمَ فِي اْلعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ, اَللَّهُمَّ ارْضَ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ اَبِى بَكْرٍوَعُمَروَعُثْمَان وَعَلِي وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ الْاَحْيآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ اَعِزَّ اْلاِسْلاَمَ واعل جهادهم بالنصرالمبينَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ    وَدَمِّرْ اَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ اِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ اكْفِنَا شَرَّ الظَّالِمِيْنَ وَاكْفِنَا شَرَّ مَنْ يُؤْذِناَ بِجُوْدِكَ وَكَرَمِكَ اِسْتَجِبَ دُعَائَنَا يَارَبَّ اْلعَالَمِيْنَ اَللَّهُمَّ اكْسِفْ عَنَّا اْلبَلاَءَوَاْلغَلاَءِ وَاْلوَبَاءَ وَفَحْشَاءَ وَاْلمُنْكَرِ وَالْبَغْيَ وَالشَّدَائِدَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ وَاْلمِحَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاِنْ لَمْ تَغْفِرْلَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ. رَبِّ اجْعَلْنِيْ مُقْيْمَ الصَّلاَةِ وَمِنْ ذُرِّيَتِيْ رَبَّنَا وَتَقَبَلْ دُعَاءِ, رَبَّنَا اغْفِرْلِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ يَوْمَ يَقُوْمُ الْحِسَابُ, رَبِّ اجْعَلْ هَذَا بَلاَدًا اَمِنَا وَرْزُقْ اَهْلَهُ مِنَ الثَّمَرَاتِ مَنْ اَمَنَ مِنْهُمْ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الْأَخِرِ, رَبَّنَا تَقَبَلْ مِنَّا اِنَّكَ اَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ, رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ اَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَاتِناَ قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَاْجَعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَامَا. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.

عِبَادَاللهِ ! اِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرَوَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوااللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرْ

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Pilih Warna Kesukaan Anda

Lirboyo Kaifa Hal

Ikuti Ane Dong