Dalam rangka memperingati satu abad milad Pondok Pesantren Lirboyo Kota Kediri pada tanggal 02 Juni 2010 diadakan Halaqoh Nasional yang mengambil Tema " Kontekstualisasi Turats di Era Sains dan Tekhnologi ". pada kesempatan yang sama juga diadakan Bahsul Masail Ulama Se-jawa Madura. Halaqoh ini sebagai acara pembuka dari beberapa rangkaian yang akan diadakan Pondok Pesantren Lirboyo dalam rangka memperingati satu abad kelahirannya. Di antara rangkain kegiatan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut Donor Darah Massal yang akan di Hadiri oleh Ketua PMI Pusat Bapak Drs. H. Jusuf Kalla, Pengobatan Massal Gratis yang akan di hadiri oleh Menteri Kesehatan RI Prof. dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, Ph.D, Istighosah Akbar, Pertemuan Para Alim Ulama alumni PP. Lirboyo, Bazzar, Pengajian Akbar, Mukernas Hiimasal II yang akan dihadiri oleh Presiden RI H. Susilo Bambang Yudhoyono dan beberapa rangkaian kegiatan lainnya.
Dalam Sambutann selamat datang pengasuh PP. Lirboyo yang dalam hal ini di wakili oleh al-Mukarrom KH. Ahmad Idris Marzuki menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga atas segala bentuk bantuan yang di berikan kepada panitia pusat Peringatan satu abad Milad PP. Lirboyo sehingga acara milad satu abad PP. Lirboyo dapat terselenggara dengan baik. Beliau juga berpesan supaya para pengasuh di doakan agar dapat eksis dalam memberikan ilmu kepada santri PP. Lirboyo yang berjumlah hampir 9.000 lebih yang notabene berasal dari seluruh pelosok daerah di Nusantara ini sehingga moral bangsa melalui pendidikan pesantren dapat teralisasi.
Sebagai keynote Speaker dalam acara ini adalah Menteri Agama RI yang sedianya hadir karena mendampingi Presiden dalam rangka menerima Pengurus Besar NU hasil muktamar Makassar maka beliau mewakilkan kepada Dirjen Bimas Islam Prof. Dr. Nasaruddin Umar, MA untuk membuka sekaligus menjadi pembicara pada Halaqoh Nasinal kali ini. Hadir mendampingi dirjen bimas Islam adalah Kabag Set Kementerian Agama Wilayah Jawa Timur Bapak H. Sutrisno, M. Pd, MM, Ketua Stain Kediri Dr. H. Ahmad Subakir, M. Ag, Walikota Kediri, Kapolresta Kediri, Kabag Kesra Pemkot Kediri, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota dan Kabupaten Kediri
Dalam Sambutannya Dirjen Bimas Islam sangar apresiatif terhadap tema yang dipilih dalam halaqoh ini, beliau menilai judul itu sebenarnya menjadi kajian dalam dunia kampus tapi ponok pesantren yang penuh dengan nilai-nilai tradisional mampu mengangkat tema yang menarik yang biasanya menjadi bahan kajian di dunia perguruan tinggi. Bahkan lebih jauh apa yang menjadi tradisi di dunia pendidikan indonesia sekarang ini juga bersumber dari dunia pesantren. beliau juga mewanti-wanti dalam kajian bahsul masail yang akan dilaksanakan jangan sampai menjadi perang dalil para ulama yang pada akhirnya menjadikan umat umat bingung. Justru sebaliknya dengan adanya bahsul masail ini dapat memberikan pecarahan kepada kehidupan umat sekarang dan yang akan datang. Turats dalam kajian ilmu agama adalah roh yang ada pada umat terdahulu yang akan menjadi peagangan umat sekarang agar eksis dalam menapaki kehidupannya. Umat terdahulu menjadi jaya karena senantiasa belajar dari pengalaman yang telah dicapai pada umat sebelumnya. Meminjam sebuah pribahasa pengalaman guru terbaik, bila kita belajar dari pengalaman umat terdahulu insya Allah umat sekarang juga akan mencapai kejayaan, Waallahu alam bi showab.
0 komentar:
Posting Komentar